Cara Mengajari Murid ABK dengan Cara Terbaik dari Ahli Pendidikan Berpengalaman

SKOLA education without boundarys
Cara Mengajar Murid ABK dengan Cara Terbaik dari Guru SKOLA “Miss Julianti”

Mengajar anak berkebutuhan khusus (ABK) memerlukan pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan mengajar murid pada umumnya. Keunikan dan kebutuhan khas yang dimiliki oleh setiap ABK perlu diperhatikan, sehingga cara-cara khusus diperlukan agar pembelajaran mereka dapat dioptimalkan.

Salah satu tenaga pendidik berpengalaman dari SKOLA, yang telah lama mengajar murid Homeschooling ABK adalah Juliantina. Miss Juliantina atau lebih dikenal dengan Juli akan membeberkan beberapa cara terbaik dalam mengajak murid ABK yang bisa menjadi panduan bagi pada orang tua.

1. Mengajar dengan Mengurangi Kata “Tidak”

Salah satu tantangan terbesar yang sering dihadapi para guru ABK adalah bagaimana menyampaikan instruksi yang jelas dan mudah dimengerti oleh murid. Miss Juli menjelaskan, terdapat salah satu murid ABK-nya yang tidak memahami instruksi negatif, seperti “jangan” atau “tidak boleh”. Hal ini seringkali membingungkan bagi mereka.

“Mulanya, salah satu murid ABK ku itu tidak paham akan instruksi negatif. Maka aku melakukan cara komunikasi dengan langsung memberikan instruksi atau perintah kepada mereka. Perintah tersebut pun tidak boleh sembarang, harus baik. Mereka cenderung mudah mengikuti perintah dan langsung,” ungkap Juliantina dari Skola, Selasa (12/2/2024).

Sebagai contoh, daripada mengatakan “Jangan berlari,” ia lebih memilih untuk mengatakan “Tolong jalan pelan-pelan.” Pendekatan ini terbukti lebih efektif karena mereka lebih mudah memahami dan menanggapi instruksi yang bersifat positif.

2. Mengajar dengan Sepenuh Hati dan Kesabaran

Mengajar ABK membutuhkan kesabaran ekstra. Miss Juli menekankan bahwa kunci utama dalam mengajar anak berkebutuhan khusus adalah kesabaran. Setiap anak memiliki kecepatan belajar yang berbeda-beda, dan banyak dari mereka yang memerlukan waktu lebih lama untuk memahami materi.

“Kunci yang paling inti adalah kita harus sabar untuk menghadapi mereka. Jangan terburu-buru mengharapkan mereka bisa langsung menguasai apa yang kita ajarkan. Kita harus mendampingi mereka dengan penuh kesabaran, memberikan dukungan dan dorongan di setiap langkah kecil yang mereka capai,” jelas Juliantina.

Dengan pendekatan yang sabar, anak-anak akan merasa lebih dihargai dan lebih percaya diri untuk belajar.

3. Memberikan Arahan yang Jelas kepada Murid ABK

Murid ABK sering kali membutuhkan arahan yang lebih jelas dan spesifik dibandingkan murid biasa. Oleh karena itu, penting bagi seorang guru untuk memberikan instruksi yang mudah dipahami, terutama dalam kegiatan sehari-hari di kelas.

“Memberikan arahan yang jelas sangat penting. Kita harus memberi tahu dengan tegas dan rinci apa yang harus mereka lakukan, langkah demi langkah. Jangan hanya memberi arahan umum, karena mereka akan lebih mudah bingung dan tidak tahu apa yang diharapkan dari mereka,” tambah Juliantina.

Misalnya, jika ada tugas tertentu, sebaiknya instruksi diberikan satu per satu, bukan secara sekaligus. Alih-alih mengatakan “Kerjakan soal ini dan itu,” lebih baik untuk memecahnya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan jelas. “Tolong kerjakan soal pertama, lalu beri tanda pada jawabannya, setelah itu kerjakan soal kedua,” adalah contoh instruksi yang lebih mudah diikuti.

4. Menggunakan Metode Pembelajaran yang Beragam

Tidak semua ABK belajar dengan cara yang sama. Oleh karena itu, menggunakan berbagai metode pembelajaran yang bervariasi sangat dianjurkan. Miss Juli seringkali mengkombinasikan berbagai media, seperti gambar, alat peraga, atau teknologi, agar pembelajaran menjadi lebih menarik dan mudah dipahami.

“Aku sering menggunakan gambar atau alat bantu visual lainnya, karena banyak murid ABK yang lebih mudah mengerti dengan media visual daripada hanya mendengar penjelasan verbal. Memvariasikan metode pembelajaran sangat penting agar setiap anak mendapatkan cara belajar yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” ungkap Juliantina.

Menghadapi murid ABK memang bukan hal yang mudah, namun dengan kesabaran, komunikasi yang baik, serta instruksi yang jelas, para guru bisa menciptakan lingkungan belajar yang mendukung bagi mereka. Seperti yang diajarkan oleh Juliantina, mengajar dengan sepenuh hati dan memberikan arahan yang tepat adalah kunci untuk membantu ABK berkembang secara optimal.

Sebagai guru, penting untuk selalu beradaptasi dengan kebutuhan masing-masing murid, dan menjaga semangat serta keyakinan bahwa setiap anak, dengan segala keterbatasannya, mampu belajar dan berkembang dengan cara mereka sendiri.

1 Comment

Write a Review

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

[variable_2] dari  [variable_1] telah mendaftar  ke SKOLA Indonesia  [amount] jam yang lalu

Daftar Sekarang